Senin, 12 Agustus 2013

masa kerajaan islam (Dinasti Umayyah bagian 1)

Seperi yang kita tahu ,ada banyak dinasti yang pernah berkuasa pada masa islam berjaya dinasti itu mulai muncul ketika berakhirnya masa kepemimpinan khulafa ur Rosyidin dan muncullah dinasti Umayyah ,bagaiamanakah kisah nya mari kita simak bersama!!!!


Setelah meninggal nya kholifah Ali bin Abi tholib kaum muslimin memutuskan untuk mengangkat Hasan bin Ali sebagai kholifah selanjutnya ,walaupun begitu masa kepemimpinan hasan hanyalah sebentar karena terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh pihak Muawiyyah bin abi sufyan dan kaum khawarij serta berbagai peperangan yang terjadi diantara kaum muslimin menyebabkan keinginan Hasan untuk menyatukan kembali   kaum muslimin semakin kuat.Beliau kemudian memutuskan untuk menyerahkan ke kholifahan pada muawwiyah bin abi sufyan dengan 3 syarat yaitu:
1.Muawwiyah menjamin keselamatan keluarga  Hasan
2.Muawwiyah harus menghentikan khutbah nya yang  isinya menjelekkan Ali bin Abi tholib dan dalam pidatonya
3sepeninggal Muawwiyah kekholifah harus dimusyawarahkan bersama kaum muslimin
Muawwiyah menyanggupi perjanjian itu dan berakhirlah masa khulafaur rasyidin seperti sabda nabi Muhammad SAW:


"masa kekholifahan sesudahku pada umatku berkuasa  selama 30 tahun kemudian dilanjutkan dengan kerajaan"
(H.R At-Tirmidzi:2152 dari safinah)

nah mari kita lihat kebijakan yang dibuat oleh Muawwiyah berikut ini
sebelumnya mari kita lihat biografi singkat Muawwiyah:

Lahir

Muawiyah lahir lahir empat tahun menjelang Rasulullah menjalankan dakwah di kota Makkah. Riwayat lain menyebutkan ia lahir dua tahun sebelum diutusnya Muhammad Saw menjadi Nabi. Beberapa riwayat menyatakan bahwa Muawiyah memeluk Islam bersama ayahnya, Abu Sufyan bin Harb dan ibunya Hindun binti Utbah tatkala terjadi Fathu Makkah. Namun riwayat lain menyebutkan, Muawiyah masuk Islam pada peristiwa Umrah Qadha’ tetapi menyembunyikan keislamannya sampai peritistiwa Fathu Makkah.

Meninggal

 Setelah menjabat sebagai gubernur di Palestina selama 10 tahun dan di Syam 10 tahun, serta sebagai Khalifah Daulah Umawiyah selama 20 tahun, Muawiyah meninggal dunia pada Kamis pertengahan Rajab 60 H dalam usia 78 tahun. 

Kebijakan

 Muawiyah dikenal sebagai negarawan dan politikus ulung. Ungkapannya tentang hal ini dicatat sejarah, “Aku tidak akan menggunakan pedangku selagi cambukku sudah cukup. Aku tidak akan menggunakan cambukku selagi lisanku masih bisa mengatasinya. Jika ada rambut yang membentang antara diriku dan penentangku, maka rambut itu tidak akan putus selamanya. Jika mereka mengulurkannya, maka aku akan menariknya. Jika mereka menariknya, maka aku akan mengulurnya.”

Ia mempunyai kemampuan diplomasi yang sangat tinggi sehingga Nicholsan dalam bukunya Literaty History of The Arabs menulis, “Muawiyah adalah seorang diplomat yang cakap dibanding dengan Richelieu, politikus Prancis yang terkenal itu.” Lebih tepat lagi ia mencontohkan Muawiyah dengan Oliver Cromwell, politikus dan protektor Inggris yang termasyhur, yang pernah membubarkan parlemen.

Dalam menjalankan pemerintahannya, Muawiyah mengubah kebijaksanaan pendahulunya. Kalau pada masa empat khalifah sebelumnya, pengangkatan khalifah dilakukan dengan cara pemilihan, maka Muawiyah mengubah kebijakan itu dengan cara turun-temurun. Karenanya, khalifah penggantinya adalah Yazid bin Muawiyah, putranya sendiri.

Muawiyah adalah pendiri Daulah Umawiyah. Pada masa ini kaum Muslimin memperoleh kemajuan yang sangat pesat. Tidak hanya penyebaran agama Islam, tetapi juga penemuan-penemuan ilmu lainnya.

Ketika Byzantium mengerahkan tentaranya untuk memperluas jajahannya, ia tiba di beberapa daerah kekuasaan Muawiyah. Untuk mengusir tentara Byzantium itu, Muawiyah mengerahkan 1.700 kapal perang kecil yang mampu menghalau pasukan musuh. Dengan tidak mengenal lelah, kaum Muslimin menaklukkan pulau Cyprus dan Rhodus di Laut Tengah.

Di samping itu, pada tahun 50 H, Muawiyah mengangkat Uqbah bin Nafi’ menjadi gubernur di Maroko. Dengan 10.000 tentara ia berhasil mengalahkan orang-orang Romawi. Ia juga dapat mengalahkan bangsa Barbar dan penduduk asli Afrika. Lebih dari itu semua, ia telah meletakkan pondasi Daulah Umawiyah yang telah mengharumkan nama Islam selama ratusan tahun.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar